Minggu, 19 Juni 2011

Arti Mimpi

Diposting oleh smpn 2 garut di 03.42

Mimpi Yang Berkelanjutan

Mimpi, oh mimpi….
Untuk sebagian orang, mimpi merupakan sebuah pertanda atau lambang yang akan terjadi. Mimpi indah maupun mimpi buruk, semuanya memiliki arti khusus untuk kehidupannya atau orang yang berada di sekitarnya. Dari hal terkecil sampai sesuatu yang besar. Mimpi memiliki hukum sendiri dan bahasa dalam setiap mimpi atau bisa dikatakan mimpi merupakan pesan rahasia sang malam.
Mimpi merupakan manifestasi hal yang patologis dari ketidaksadaran kolektif dan mempunyai arti profetis. Oleh karena itu, kebanyakan psikolog menggunakan trik menggali alam bawah sadar pasiennya dalam membantu setiap masalah kepribadian pasien. Melalui mimpi inilah, kita dapat mengetahui konflik yang sebenarnya dari setiap individu yang mengalaminya. Pertemuan demi pertemuan yang dilakukan dengan menggunakan cara hipnotis. Mimpi yang berkelanjutan dari hari ke hari untuk menggali konflik-konflik pada diri seseorang sehingga masalah yang sebenarnya dapat diatasi dengan benar tanpa harus membuat konflik baru.
Fakta yang umum terjadi di masyarakat adalah setiap mimpi yang dialami hingga tiga hari berturut-turut pada mimpi yang sama ataupun berkelanjutan merupakan suatu pertanda atau pesan yang disampaikan untuknya dan harus ditafsirkan. Begitu pula secara psikologi karena mimpi ini merupakan penjelmaan alam bawah sadar atau keinginan-keinginan yang tidak terealisasikan. Pada setiap kasus yang terjadi, ketika seseorang mengalami mimpi yang berkelanjutan baik itu ia bermimpi indah ataupun bermimpi buruk, ia akan mengalami kebimbangan pada dirinya dan berpikir ulang atas mimpi-mimpi tersebut. Apakah arti semua ini?
Jawaban dari setiap arti mimpi ini sesungguhnya jawaban dari setiap masalah yang sedang ia hadapi. Alam bawah sadarnya memberikan sinyal positif padanya untuk melakukan sesuatu yang lebih baik sehingga hal-hal yang tidak diinginkan, tidak akan pernah terjadi.

Mimpi Dan Siklus Tidur

Tidur, kata yang kelihatannya sederhana tapi menyimpan banyak keajaiban. Dengan tidur, tubuh melakukan aktivitas mengeluarkan zat-zat yang berguna bagi kita, kita dapat menghilangkan stres setelah seharian beraktivitas, dan masih banyak keajaiban yang lainnya. Tidur yang baik adalah pada saat malam hari selama 7 jam. Tidur dengan kualitas baik ditandai dengan ketika kita bangun tidur pada pagi hari, kita merasa segar.
Tidur memiliki siklus yang disebut siklus tidur. Siklus tidur ini terdiri dari dua tahap yaitu tidur dengan bermimpi dan tidur tanpa mimpi. Tidur dengan bermimpi biasanya ditandai dengan adanya gerakan mata yang cepat di bawah kelopak mata yang tertutup. Untuk mencapai tidur dengan bermimpi kita akan melewati beberapa tahap yang pertama adalah mengantuk, kedua tidur lelap, ketiga tidur semakin lelap dan terakhir sampailah pada tahap tidur dengan bermimpi.
Siklus tidur ini dimanfaatkan seorang ahli terapi psikoanalisis untuk menganalisis masalah kliennya melalui mimpi yang dialami kliennya kemudian terapis ini akan mencari arti mimpi kliennya. Dari arti mimpi itu, terapis akan mengetahui masalah apa yang terjadi pada kliennya. Karena menurut aliran psikoanalisis ini, banyak keinginan-keinginan yang ditekan ke dalam alam bawah sadar dan dapat diungkap ketika seseorang sedang tidur, karena pada saat tidur keadaan energi psikis seseorang melemah, sehingga mudah untuk mengangkat masalah yang ditekan itu dari alam bawah sadar ke alam sadar.
Ada sebagian orang yang mengalami gangguan tidur. Apakah termasuk Anda? Gangguan tidur ini mencakup rendahnya jumlah, kualitas atau waktu untuk tidur. Gangguan tidur yang biasanya dialami adalah insomnia dan gangguan mimpi buruk. Kedua gangguan tidur ini biasanya disebabkan oleh stres, trauma dan keinginan yang tidak terwujud. Untuk mengatasi gangguan tidur ini, lakukanlah relaksasi untuk menghilangkan stres yang sedang dihadapi. Relaksasi dapat dilakukan dengan mendengarkan musik lembut sebelum tidur dan jangan memikirkan hal-hal yang akan Anda lakukan besok, karena hal ini hanya akan mengganggu tidur Anda.

Tipe-Tipe Mimpi

Ada beberapa tipe mimpi yang biasa dialammi oleh seseorang, seperti:
  1. Lucid Dreaming. Lucid dreaming adalah mimpi dimana Anda menyadari bahwa Anda sedang bermimpi. Dalam mimpi ini, kita dapat mengontrol segala tindakan kita. Anda juga dapat memutuskan apa yang harus Anda mimpikan nanti, sebelum tidur, kemudian memimpikan tentang hal-hal yang sudah Anda rencanakan sebelum tidur tadi.
  2. Mimpi Berulang. Mimpi berulang adalah mimpi yang pernah kita mimpikan sebelumnya. Mimpi mungkin berulang terjadi karena konflik yang digambarkan dalam mimpi masih belum selesai. Biasanya setelah Anda menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut, mimpi berulang Anda akan berhenti.
  3. Mimpi Buruk. Mimpi buruk adalah mimpi yang mengganggu dan dapat menimbulkan perasaan cemas dan takut. Mimpi buruk mungkin merupakan respons terhadap trauma situasi yang terjadi di kehidupan nyata. Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang mengalami mimpi buruk biasanya memiliki riwayat keluarga yang memiliki masalah kejiwaan.
  4. Melamun (Day Dreams). Melamun merupakan tingkat kesadaran seseorang antar tidur dan terjaga. Studi menunjukkan bahwa setiap orang memiliki kecenderungan untuk melamun rata-rata 70-120 menit sehari. Melamun merupakan bayangan spontan akan pengalaman masa lalu atau pun masa depan. Saat Anda melamun, Anda mengakses otak kanan Anda, yang merupakan sisi kreatif dan feminin dari kepribadian Anda. Melamun positif atau membayangkan hal-hal yang baik, sangatlah bagus karena hal tersebut dapat mengurangi stres.
  5. Precognitive Dreams. Ini adalah mimpi dimana Anda benar-benar melihat masa depan. Anda memimpikan seseorang, tempat, atau situasi yang mungkin sedang terjadi dalam kehidupan Anda atau akan terjadi di masa depan kelak. Prophetic dreams juga merupakan precognitive dreams, jenis mimpi ini juga meramalka masa depan Anda. Pikiran bawah sadar Anda tahu apa yang akan terjadi sebelum Anda sadar dan mengumpulkan informasi yang sama.
  6. Mimpi biasa. Pada siang hari pikiran sadar kita yang aktif, tapi pada malam hari alam bawah sadarlah yang mengambil alih. Mimpi biasa didasarkan pada aktifitas bawah sadar dalam menanggapi apa yang kita lihat dan dengar ketika bangun, kemudian kita memimpikannya.

Pengalaman Traumatik dan Mimpi

Suatu pengalaman dapat terbawa sampai ke dalam mimpi kita. Pengalaman yang baik itu menyenangkan apabila kita mimpikan namun yang berbahaya adalah pengalaman yang mengerikan yang membuat kita ketakutan jika membayangkannya kembali. Pengalaman yang selalu membayangi kita sehingga membuat kita tidak tenang dalam hidup ini. Pengalaman yang tidak menyenangkan ini sering disebut pengalaman traumatik.
Pengalaman traumatik atau biasa disebut trauma ini biasanya berupa kejadian yang sangat jarang terjadi pada seseorang seperti kecelakaan dan musibah. Pengalaman traumatik itu benar-benar mengerikan. Pengalaman ini dapat membuat orang yang tidak kuat dapat menjadi stress bahkan bisa menjadi gila. Pengalaman ini harus segera dihilangkan meskipun menghilangkannya sangatlah susah. Namun dengan bantuan orang-orang terdekat trauma yang dirasakan akan hilang sedikit demi sedikit.
Pengalaman traumatik dapat menyebabkan mimpi buruk. Karena kejadian yang dialami itu berupa kejadian buruk yang mengakibatkan seseorang trauma. Mimpi buruk akan terjadi setiap kali orang yang trauma tersebut kembali teringat akan kejadian yang buruk tersebut. Sehingga orang tersebut lama-kelamaan bisa menjadi stress. Orang yang trauma bisa mencoba untuk mengakhiri hidupnya karena dia tidak kuat dengan hal-hal buruk yang membayanginya.
Stres yang disebabkan trauma memang banyak terjadi. Menghilangkan stres dari orang yang trauma itu harus dilakukan secara perlahan dengan cara:
  1. Jangan melakukan hal-hal yang dapat mengingatkannya pada kejadian yang membuatnya trauma.
  2. Selalu berusaha membuatnya senang agar dia dapat melupakan traumanya secara perlahan.
  3. Melakukan terapi terhadap orang yang stress tersebut.
Suatu trauma hubungannya sangat erat dengan mimpi-mimpi buruk yang terjadi pada seseorang. Meskipun ada mimpi buruk yang tidak disebabkan karena trauma. Namun mimpi buruk biasanya disebabkan pengalaman buruk yang pernah dialami seseorang.
Trauma yang berkepanjangan dapat terjadi terutama pada anak-anak. Hal ini dikarenakan ingatan anak-anak yang masih sangat tajam sehingga trauma tersebut akan terus menerus teringat sehingga lebih sulit untuk dilupakan. Dalam suatu bencana yang sedang terjadi anak-anak harus diprioritaskan penanganan traumanya karena bencana tersebut akan membekas dalam ingatan dan menyebabkan trauma yang berkepanjangan.

Apa Yang Membuat Kita Bermimpi?

Tidur merupakan salah satu kegiatan yang disukai. Dengan tidur, kita dapat mengistirahatkan badan kita yang sudah lelah. Selain itu, dengan tidur seseorang dapat mencapai keinginan yang dipendam. Lho kok? Ya, karena hanya lewat tidur seseorang bisa bermimpi. Mimpi yang sering disebut bunga tidur merupakan bentuk penekanan dari keinginan Anda. Karena pada dasarnya mimpi terjadi karena adanya penekanan keinginan pada diri atau juga karena adanya penekanan masalah. Penekanan keinginan ini misalnya ingin pergi berlibur ke luar negeri, maka akan bermimpi ke luar negeri.
Mimpi seperti ini biasanya disebut mimpi indah. Namun ada juga mimpi yang diakibatkan adanya penekanan masalah. Misalnya, adanya masalah di kantor yang mengancam Anda mengalami pemecatan. Biasanya akan muncul mimpi buruk yang seolah-olah di dalam mimpi itu, Anda dikejar-kejar. Mimpi buruk biasanya akan sering diingat daripada mimpi indah dan mimpi buruk dapat mempengaruhi aktivitas Anda. Karena mimpi buruk dapat mengguncang jiwa sehingga seolah-olah Anda merasa mimpi buruk itu menjadi kenyataan.
Lalu mengapa bermimpi? Karena dengan bermimpi, Anda dapat mewujudkan keinginan serta dapat menyelesaikan masalah. Mimpi ini terjadi ketika Anda sampai pada tahap tidur nyenyak. Baik mimpi indah maupun buruk terjadi pada tahap ini. Para ahli psikoanalisis atau terapis psikoanalisis memanfaatkan mimpi ini untuk membantu seseorang yang mengalami masalah. Biasanya masalah yang ditangani adalah masalah-masalah yang mengancam sehingga menjadi trauma. Untuk kasus trauma, terapis akan membuat kliennya tidur dan bermimpi. Kemudian, terapis meminta untuk menceritakan mimpinya. Dari sinilah terapis menentukan arti mimpi itu. Dan melalui arti mimpi yang diperoleh maka akan didapat masalah yang sedang dihadapi klien.
Tidak salah bila bermimpi. Ada yang mengatakan bahwa seseorang butuh mimpi untuk menjalani hidupnya. Pernyataan ini ada benarnya karena dengan bermimpi akan ada usaha untuk mencapainya. Baik usaha untuk mewujudkan mimpi indahnya atau usaha untuk menghindari mimpi buruknya. Jadi, jangan takut untuk bermimpi. Tetaplah bermimpi dan berusaha mencapai mimpi Anda itu.

Bisakah Mimpi Diciptakan?

Sebuah penelitian dilakukan Robert Stickgold di Harvard Medical School yang hasilnya diterbitkan di Majalah Science (13 Oktober 2000), dimana dia berhasil menciptakan mimpi yang sama pada 17 responden. Responden diberikan tugas selama 3 hari bermain tetris, 2 jam di pagi hari dan 1 jam di malam hari untuk hari pertama, sementara dua hari selanjutnya cukup 1 jam di pagi hari dan 1 jam di malam hari. Alhasil, 17 responden bermimpi tentang potongan-potongan tetris.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Stickgold tersebut terbukti, bahwa mimpi bisa diciptakan. Menciptakan mimpi sebenarnya sama dengan membentuk motivasi. Sebelum tidur, Anda bisa memikirkan suatu hal dan bisa jadi pikiran tersebut terbawa ke alam bawah sadar, yaitu dunia mimpi. Karena itu, kadang kecemasan yang berlebihan terhadap sesuatu akan membuat Anda mengalami mimpi buruk, namun apabila Anda memikirkan sesuatu yang baik dan positif bisa jadi Anda akan memperoleh mimpi indah.
Terkadang beberapa orang menganggap mimpi hanyalah bunga tidur. Sehingga kebanyakan orang tidak ingat akan mimpi yang dialami, bahkan beberapa orang tidak mengaitkan kehidupan nyata dengan mimpi. Bunga tidur hanyalah sebatas mimpi yang tidak memiliki makna. Padahal dalam ilmu psikologi, mimpi berkaitan dengan kesehatan psikis. Mimpi buruk bisa bermakna gangguan pada pikiran, kecemasan, depresi atau ketakutan yang berlebihan pada sebuah masalah yang dihadapi. Mimpi merupakan signal yang menandakan pikiran Anda sedang diliputi tekanan.
Tapi, menciptakan mimpi indah merupakan tindakan yang baik secara psikologis. Memberikan signal-signal motivasi positif pada pikiran sebelum tidur akan menanamkan kekuatan tekad di alam bawah sadar Anda. Dan kemungkinan besar, tekad yang telah tertanam kuat akan bisa diwujudkan. Misalnya, motivasi yang kuat untuk belajar atau kuliah di luar negeri, apabila motivasi tersebut terus ditanamkan di dalam diri bahkan dikhayalkan sebelum tidur, lambat laun tekad itu akan sekeras baja. Dan banyak orang-orang berhasil awalnya karena rajin menciptakan mimpi untuk dirinya sendiri.

Teori-Teori Mengenai Mimpi

Mimpi, dibahas secara psikologis, mistik, maupun Al-quran. Berikut beberapa teori mimpi yang dijabarkan menurut kajian di atas:
  1. Teori mimpi menurut ilmu psikologi. Penulis buku “Cracking The Dream Code” Lauri Loewenberg Quinn, menyatakan bahwa mimpi memberikan tanda mengenai pikiran yang mengalami masalah. Menurut Quinn, ada 5 macam mimpi yang sering dialami manusia, yaitu mimpi rumah, mobil yang melaju, mimpi tenggelam, mimpi jatuh, dan mimpi pendarahan. Arti mimpi tersebut berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi, seperti mimpi jatuh, mimpi ini menandakan seseorang berada di ambang depresi dan yang mengalaminya harus segera mencari solusi agar mimpi tersebut tidak terus berulang.
  2. Teori mimpi menurut kajian mistik. Dalam kajian mistik, mimpi memiliki makna yang sangat luas dan beragam. Orang-orang tua atau sesepuh mengaitkan mimpi dengan pertanda di masa depan. Seperti, mimpi gigi tanggal, yang arti mimpi tersebut berkaitan dengan peringatan mengenai kematian orang terdekat dalam keluarga atau kerabat. Digigit ular, arti mimpi ini berkaitan dengan datangnya lamaran untuk seorang anak gadis. Mimpi memperoleh momongan, dimaknai sebagai perolehan rezeki di masa akan datang. Dan banyak lagi jenis mimpi yang di setiap daerah bisa memiliki makna yang sama atau berbeda.
  3. Teori mimpi menurut kajian Al-qur’an. Dalam Al-qur’an, kitab suci umat Islam, mimpi dibagi menjadi dua jenis yaitu ru’ya dan adghats (ahlam). Ru’ya disebut sebanyak 12 kali dalam Al-qur’an menyangkut mimpi nabi dan orang biasa, dimana mimpi ru’ya berkaitan dengan petunjuk atau pertanda yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya. Sementara adghats (ahlam) disebut sebanyak 5 kali dalam Al-qur’an yang dimaknai hanya mimpi kalut yang berasal dari syaitan.
Dalam Islam, mimpi-mimpi baik yang diperoleh setelah melakukan shalat istikharah, tahajjud, dan shalat lainnya dianggap sebagai ru’ya yang dapat dipercaya dan dikaitkan dengan dunia nyata. Sementara mimpi-mimpi buruk karena pikiran yang cemas dianggap sebagai gangguan syaitan yang bermaksud menakut-nakuti.

Antara Mimpi dan Halusinasi

Mimpi dan halusinasi merupakan hal yang hampir setiap orang alami. Mimpi menggambarkan orang yang bermimpi berada pada suatu keadaan dan waktu tertentu. Mimpi memiliki hubungan dengan sesuatu yang pernah dialami orang yang bermimpi(pemimpi). Mimpi seperti suatu cerita yang membawa pemimpi tersebut berperan didalamnya sebagai tokoh yang penting. Mimpi terkadang terasa sangat nyata sehingga kita baru menyadarinya ketika kita terbangun. Sedangkan halusinasi berupa tanggapan dari panca indra seseorang yang tidak mendapatkan rangsangan dari luar. Jadi halusinasi datangnya dari diri orang itu sendiri.
Teori mimpi masih merupakan sesuatu yang belum dapat terungkap secara gamblang. Banyak sekali para ahli yang mencoba mengungkap mengenai teori mimpi. Para ahli tersebut sepeti Sigmund Freud, Eugen Tarnow, dan Jessica D. Payne dan Lynn Nadel. Teori mimpi sulit untuk dibuktikan karena mungkin mimpi itu banyak sekali antara masing-masing individu berbeda.
Mimpi ada yang memiliki arti tertentu bagi pemimpi. Arti mimpi sangatlah beragam dan sulit untuk dipahami. Arti mimpi lama kelamaam akan dapat diungkap oleh pemimpinya meskipun membutuhkan waktu yang lama. Arti mimpi dapat berupa himbauan mengenai sesuatu, dapat berupa ajakan melakukan sesuatu, dan juga dapat berupa ilham.
Teori halusinasi sangat menarik untuk diteliti terutama bagi dokter penyakit jiwa dan psikologi. Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang dapat berhalusinasi. Halusinasi adalah tanggapan dari panca indra seseorang tanpa adanya rangsangan dari luar. Halusinasi dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Halusinasi lebih banyak terjadi pada orang yang mengalami gangguan kejiwaan.
Mimpi dan halusinasi sebenarnya memiliki perbedaan yang banyak sekali diantaranya:
  1. Sumber rangsangan. Mimpi lebih cenderung mendapat suatu rangsangan dari luar karena banyak orang yang bermimpi tanpa mengetahui mimpi tersebut. Sedangkan halusinasi tidak memperoleh rangsangan dari luar, hanya dari dalam diri orang tersebut.
  2. Waktu terjadinya. Mimpi hanya terjadi ketika seseorang tertidur saja sedangkan halusinasi dapat terjadi kapanpun.
  3. Arti yang dikandungnya. Mimpi ada yang mengandung arti tertentu sedangkan halusinasi tidak mengandung apa-apa.

Tips Agar Tidak Bermimpi Buruk

Semua orang pernah bermimpi, baik mimpi indah ataupun mimpi buruk. Menurut ilmu psikologi, mimpi adalah suatu bentuk penekanan dari sebuah keinginan atau masalah yang dialami. Biasanya mimpi buruk berupa cerita panjang dimana terdapat suatu ancaman akan adanya bahaya fisik seperti dikejar, diserang atau bahkan dilukai. Orang yang bermimpi buruk biasanya akan ingat mengenai mimpinya saat dia bangun tidur.
Mimpi ini biasanya muncul saat larut malam atau menjelang subuh, dimana kita sedang tidur nyenyak. Mimpi buruk sering dihubungkan dengan pengalaman yang membuat seseorang menjadi trauma dan umumnya terjadi ketika sedang stres. Biasanya orang yang sudah bermimpi buruk, menjadi sulit untuk tidur nyenyak lagi dan akibatnya aktivitas di pagi hari menjadi terganggu.
Apakah Anda mengalami hal ini? Jika ya, berikut 4 tips agar tidak bermimpi buruk:
  1. Berdoa dulu sebelum tidur. Sebelum melakukan aktivitas kita selalu berdoa. Begitu juga sebelum tidur. Secara spiritual dan psikologis, doa dapat membuat tenang dan bila sudah tenang maka mimpi indah dapat Anda peroleh.
  2. Bersihkan diri sebelum tidur. Cuci muka, tangan dan kaki serta menggosok gigi dapat Anda lakukan sebelum tidur. Karena dalam keadaan yang bersih, Anda akan merasa fresh dan tenang sehingga tidur pun menjadi nyenyak.
  3. Lakukan relaksasi sebelum tidur. Relaksasi ini dapat Anda lakukan di tempat tidur dengan cara mendengarkan alunan musik yang lembut sambil membayangkan Anda sedang berada di tempat yang indah dan nyaman. Dengan bantuan musik dan imajinasi mengenai tempat indah akan membuat otak menjadi santai dan secara otomatis tubuh juga akan menjadi santai.
  4. Selesaikan masalah sebelum tidur. Masalah yang terjadi memang kadang membuat stres. Maka, selesaikanlah masalah sebelum waktu tidur tiba. Jika memang masalah itu belum dapat diselesaikan, cobalah untuk melupakan masalah itu sejenak dan jangan dibawa saat akan tidur karena hal ini akan mengganggu tidur. Anda dapat melakukan relaksasi seperti poin 2.

Posted by : rinrin risnawati








0 komentar:

Posting Komentar

 

jivirifi miracle Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei